MATCH GALLERY

Chelsea eased to a 4-0 win with a superb display against 10-man Bolton on Saturday afternoon.

The Blues had been on top from the beginning but had found no way past the superb Jussi Jaaskelainen, until Didier Drogba was hauled down in first half injury-time by Jlloyd Samuel.

The defender was red-carded, allowing Frank Lampard to fire home the opener from the spot, before Chelsea took full advantage of the extra man in the second period with an entertaining display.

First Deco doubled the lead after a smart counter-attack, before a Zat Knight own goal and Didier Drogba put the icing on the cake in the final 10 minutes.

We arrived in the north-west with something of a mixed bag form-wise, three consecutive wins had brought 13 goals and three clean sheets, but all of those games had been at home, and this visit to the Reebok Stadium came off the back of consecutive away league defeats.

Bolton though has been a happy hunting ground for Chelsea in recent years, with wins recorded here, without conceding, in the last six seasons.

Carlo Ancelotti would have to continue that trend without both first-choice full-backs, Ashley Coleand Jose Bosingwa still absent through injury, allowing Branislav Ivanovic and Paulo Ferreira to continue on the flanks, while Deco was selected in preference to Joe Cole at the top of the midfield diamond.

Having been beaten 4-0 at Stamford Bridge in midweek, Bolton manager Gary Megson decided to match our diamond formation, a decision that almost reaped rewards in the first minute, but Johan Elmander's header looped over Petr Cech's crossbar.

 

Bergeser ke Chelsea menang 4-0 dengan tampilan yang luar biasa terhadap pria 10-Bolton pada hari Sabtu sore. 
The Blues telah di atas dari awal, tetapi tidak menemukan jalan melewati Jussi Jaaskelainen hebat, Didier Drogba sampai dibawa turun pada semester pertama injury time oleh Jlloyd Samuel. 
Pembela merah-digaruk, memungkinkan Frank Lampard untuk memecat pulang pembuka dari titik penalti, sebelum Chelsea mengambil keuntungan penuh dari laki-laki ekstra dalam periode kedua dengan tampilan yang menghibur. 
Pertama Deco menggandakan pintar memimpin setelah serangan balik, sebelum gol bunuh diri Zat Knight dan Didier Drogba meletakkan lapisan gula pada kue di final 10 menit. 
Kami tiba di utara-barat dengan sesuatu dari kantong campuran bentuk-bijaksana, tiga kemenangan berturut-turut telah membawa 13 gol dan tiga seprai bersih, tapi semua game-game tersebut sudah di rumah, dan ini kunjungan ke Stadion Reebok turun dari belakang liga berturut-turut menjauh dari kekalahan. 
Bolton meskipun telah perburuan yang bahagia bagi Chelsea dalam beberapa tahun terakhir, dengan menang tercatat di sini, tanpa mengakui, dalam enam musim terakhir. 
Carlo Ancelotti harus melanjutkan tren tanpa kedua pilihan pertama penuh punggung, Jose Bosingwa Coleand Ashley masih absen karena cedera, sehingga memungkinkan Branislav Ivanovic dan Paulo Ferreira untuk melanjutkan pada panggul, sementara Deco dipilih dalam preferensi untuk Joe Cole di bagian atas dari lapangan tengah berlian. 
Setelah dikalahkan 4-0 di Stamford Bridge di pertengahan minggu, manajer Bolton Gary Megson memutuskan untuk mencocokkan pembentukan berlian kami, keputusan yang nyaris menuai imbalan dalam menit pertama, tapi Johan Elmander's header dilingkarkan di atas Petr Cech's mistar gawang.

It was 12 minutes before the Blues could get a decent look at Bolton's goal, when Nicolas Anelkacrossed for strike partner Drogba, but the ball was just behind the Ivorian who couldn't direct his header.

A minute later the roles were reversed as Drogba laid it right to Anelka, whose powerful shot was turned around his near post by Jaaskelainen. The keeper made an equally impressive save from the corner, tipping over a loose ball that looked destined to dip under his crossbar.

On 20 minutes the Finn was in action again, preventing Drogba from a certain goal with a quick-witted rush from his goal after Cahill, auditioning for a regular place in Fabio Capello's England squad, had clumsily lost out on the edge of his own area.

At the other end Bolton worked a shooting opportunity for Tamir Cohen, but the Israeli's curling effort was straight at Cech.

Although Chelsea were having the more of the ball, we were in no way dominant as the half-hour approached, with Bolton doing a reasonable job of containing their opponents.

Cahill though was not having the best afternoon. Another hashed clearance fell to Drogba, whose cross eventually reached Ivanovic and the Serb made no mistake in lashing home at the second attempt, only for an offside flag, raised against Michael Ballack, to rule the goal out.

At the other end Bolton's aerial power was proving troublesome, as Elmander again won a free header, flicking on for Kevin Davies who should have hit the target from inside the Chelsea box.

Six minutes before half-time a Bolton corner ended up with Cahill on the edge of the area, but having failed to connect properly twice on defensive duty, he over-struck his shot at the other end, the ball flying a yard or so over.

Next it was Elmander's chance to have a go, after he fashioned half a yard of space in front of Carvalho, but he too failed to work Cech, who must have been considering taking the second half off such is Bolton's poor scoring record against us at the Reebok.

Into injury time, Ballack slotted a perfect ball through for Drogba, who looked certain to score as he entered the Bolton box, before having his leg clipped by Jlloyd Samuel before he could shoot.

 

Saat itu 12 menit sebelum Blues bisa mendapatkan Bolton pantas melihat tujuan, ketika Nicolas Anelkacrossed untuk pasangan mogok Drogba, tapi bola itu tepat di belakang Pantai Gading yang tidak bisa mengarahkan header. 
Satu menit kemudian bertukar peran sebagai meletakkannya Drogba hak untuk Anelka, yang kuat berbalik tembakan di dekat-Nya dikirim oleh Jaaskelainen. Penjaga membuat mengesankan sama menyelamatkan dari sudut, tip atas bola longgar yang tampak ditakdirkan untuk mencelupkan di bawah mistar gawang. 
Pada tanggal 20 menit, Finn sedang beraksi lagi, mencegah Drogba dari tujuan tertentu dengan cekatan buru-buru dari tujuannya setelah Cahill, audisi untuk sebuah tempat biasa Fabio Capello di tim Inggris, telah canggung kalah di pinggir daerah sendiri . 
Di ujung bidikan Bolton kesempatan bekerja untuk Tamir Cohen, tetapi Israel's keriting upaya lurus di Cech. 
Meskipun Chelsea memiliki lebih dari bola, kami sama sekali tidak dominan sebagai setengah jam mendekat, dengan Bolton melakukan pekerjaan yang masuk akal yang berisi lawan mereka. 
Cahill meskipun tidak mengalami siang yang terbaik. Hashed lain clearance jatuh ke Drogba, yang akhirnya mencapai Ivanovic lintas dan Serbia tidak membuat kesalahan dalam memukul rumah pada upaya kedua, hanya untuk sebuah bendera offside, mengangkat melawan Michael Ballack, menguasai tujuan keluar. 
Di ujung lain kekuatan udara Bolton terbukti merepotkan, sebagai Elmander kembali memenangkan header gratis, menjentikkan selama Kevin Davies yang seharusnya mencapai target dari dalam kotak Chelsea. 
Enam menit sebelum waktu setengah sebuah sudut Bolton berakhir dengan Cahill di pinggir daerah itu, tetapi karena gagal berhubungan dengan benar dua kali pada tugas defensif, ia memukul over-menembak di ujung yang lain, bola terbang satu meter atau lebih di atas . 
Berikut ini adalah Elmander's kesempatan untuk memiliki pergi, setelah dia gaya setengah ruang di halaman depan Carvalho, tetapi ia juga gagal untuk bekerja Cech, yang pasti sudah mempertimbangkan mengambil paruh kedua dari Bolton seperti miskin adalah rekor mencetak gol melawan kami di Reebok. 
Ke injury time, Ballack ditempatkan bola yang sempurna melalui bagi Drogba, yang tampak pada skor tertentu ketika dia memasuki kotak Bolton, sebelum sempat kakinya terpotong oleh Jlloyd Samuel sebelum ia bisa menembak.

 

 

 

It left referee Peter Walton with little option but to point to the spot and dismiss the defender, a childhood team-mate of John Terry.

Lampard stepped up to take the penalty at the opposite end to that which he sealed the Premier League title in 2005, and coolly sent Jaaskelainen the wrong way to give Chelsea a lead we just about deserved, and leave Bolton wondering how they would find a way back into the game a man down.

 

kiri wasit Peter Walton dengan sedikit pilihan selain menunjuk pada tempat dan memberhentikan bek, sebuah tim kecil-mate John Terry. 
Lampard melangkah ke mengambil penalti di ujung itu yang menyegel gelar juara liga pada tahun 2005, dan tenang dikirim Jaaskelainen dengan cara yang salah untuk memberikan Chelsea yang memimpin kita hanya pantas, dan meninggalkan Bolton bertanya-tanya bagaimana mereka akan menemukan jalan kembali ke dalam permainan seorang pria turun.

Megson made two changes at half-time, with the ineffective Chung-Yong Lee and Chris Basham with Ricardo Gardner and Paul Robinson, but it was Cohen who had the early opportunity to equalise.

Fortunately for Chelsea, Michael Essien was on hand to sniff out the danger before Cohen, playing in the hole, could shoot.

At the other end Drogba got the better of Bolton's defenders twice in quick succession, but still could not beat Jaaskelainen who was having an inspired game.

Ivanovic was fouled on the right-hand edge of the Bolton area on 55 minutes, and while everybody expected Drogba to shoot, he pulled the ball square for Anelka, whose shot was well charged down.

A corner resulted, eventually falling to Lampard 25 yards out. There was only one thing likely to happen, and sure enough he tried his luck, only to see the ball cannon back hard off the crossbar.

The Blues were approaching full throttle, and it wasn't long before the second goal arrived.

Ricardo Carvalho broke from defence down the left and picked out Anelka in space. The Frenchman turned to see Deco in space further to his right, and found his man. From there it was all about the little Portuguese, who turned inside his marker on the edge of the area to create space for himself, and curled the ball calmly beyond the helpless Jaaskelainen. A fantastic goal.

At 2-0 down with half an hour remaining, there wasn't really anywhere to go for Bolton, who by now were being outplayed and out-thought as well as outnumbered.

Their forays forward were all too rare to suggest the result was under threat, though Ivanovic did have to make a last-ditch tackle to prevent Gardner from an easy tap-in, and then the Jamaican skewed a decent opportunity wide with 15 minutes to go.

Rather than go for the jugular, Chelsea looked to be preserving energy. Ferreira was a little too relaxed when chasing a loose ball, catching Sam Ricketts a fraction late and going into the referee's notebook.

Back on the front foot, Chelsea began to threaten again as Ballack and Essien both sought to shoot, before we were rewarded with a third courtesy of a Zat Knight own goal.

 

Megson membuat dua perubahan pada babak pertama, dengan tidak efektif Chung-Yong Lee dan Chris Basham dengan Ricardo Gardner dan Paul Robinson, tapi Cohen yang memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan awal. 
Untungnya bagi Chelsea, Michael Essien berada di tangan untuk mengendus bahaya sebelum Cohen, bermain di lubang, bisa menembak. 
Di ujung lain Drogba mendapat lebih baik dari pembela Bolton dua kali berturut-turut, tapi tetap tidak bisa mengalahkan Jaaskelainen yang mengalami permainan yang diilhami. 
Ivanovic ini diganjal di tepi kanan dari daerah Bolton di 55 menit, dan sementara semua orang diharapkan Drogba untuk menembak, ia menarik bola persegi untuk Anelka, yang diisi dengan baik tembakan ke bawah. 
Sebuah sudut menghasilkan, akhirnya jatuh ke Lampard 25 meter keluar. Hanya ada satu hal yang mungkin terjadi, dan tentu saja ia mencoba keberuntungannya, hanya untuk melihat bola meriam kembali keras dari palang. 
The Blues sedang mendekati kecepatan penuh, dan tak lama sebelum gol kedua tiba. 
Ricardo Carvalho pecah dari pertahanan ke kiri dan mengambil Anelka di ruang angkasa. Prancis berpaling untuk melihat Deco di luar angkasa lebih jauh di sebelah kanannya, dan menemukan laki-laki. Dari sana semua itu Portugis kecil, yang berpaling di dalam penanda di tepi area yang menciptakan ruang bagi dirinya sendiri, dan meringkuk dengan tenang bola di luar Jaaskelainen tak berdaya. Sebuah gol fantastis. 
Pada 2-0 turun dengan setengah jam tersisa, ada tidak benar-benar di mana saja untuk pergi untuk Bolton, yang sekarang sedang outplayed dan keluar-pikir dan juga kalah jumlah. 
Forays depan mereka semua terlalu jarang untuk menunjukkan hasilnya berada di bawah ancaman, meskipun Ivanovic memang harus membuat parit-terakhir mengatasi untuk mencegah Gardner dari keran yang mudah-dalam, dan kemudian miring Jamaika kesempatan yang layak lebar dengan 15 menit untuk pergi . 
Alih-alih pergi untuk jugularis, Chelsea kelihatan melestarikan energi. Ferreira agak terlalu santai ketika mengejar bola yang longgar, menangkap Sam Ricketts terlambat dan sebagian kecil masuk ke buku catatan wasit. 
Kembali ke kaki depan, Chelsea mulai mengancam lagi sebagai Ballack dan Essien keduanya berusaha untuk menembak, sebelum kami dihadiahi dengan sopan sepertiga dari gol bunuh diri Zat Knight.

Lampard had volleyed wide to Carvalho, playing his own version of total football on the left wing, and when he skipped past Kevin Davies and crossed with the outside of his boot into the danger area, Knight could only nod it into his own net as Ivanovic closed in. The former Aston Villa defender protested against a high foot from the Chelsea man, but the goal stood and the three points were well and truly secure.

To add further shine, Anelka, Deco and Lampard combined to tee up Drogba, who after a frustrating afternoon could not miss a simple volley from six yards.

To their credit Bolton never gave up, but having gone a man and a goal down, they were always going to be up against it, even before taking into account Chelsea's stylish performance.

The win guarantees top spot ahead of next weekend's match with Manchester United, who play later this evening against Blackburn at Old Trafford.

Next up for Chelsea is Atletico Madrid in Spain on Tuesday, and on current form, that's 17 goals in four games and none conceded, it would be daft to bet against Ancelotti's men.

 

Lampard telah voli lebar-lebar untuk Carvalho, bermain versinya sendiri dari total sepak bola di sayap kiri, dan ketika ia melewatkan masa lalu Kevin Davies dan menyilangkan dengan dunia luar-nya boot ke daerah bahaya, Knight hanya bisa mengangguk ke net-nya sendiri sebagai Ivanovic tertutup masuk Mantan bek Aston Villa memprotes kaki tinggi dari laki-laki Chelsea, tetapi tujuan berdiri dan tiga poin dengan baik dan benar-benar aman. 
Untuk menambahkan lebih bersinar, Anelka, Deco dan Lampard dikombinasikan untuk memulakan Drogba, yang setelah sore frustrasi tidak bisa melewatkan voli sederhana dari enam meter. 
Untuk Bolton kredit mereka tidak pernah menyerah, tetapi telah pergi seorang pria dan tujuan ke bawah, mereka selalu akan menghadapi kesulitan, bahkan sebelum memperhitungkan kinerja gaya Chelsea.
Jaminan menang teratas menjelang pertandingan akhir pekan depan dengan Manchester United, yang bermain malam ini melawan Blackburn di Old Trafford. 
Berikutnya untuk Chelsea Atletico Madrid di Spanyol pada hari Selasa, dan pada bentuk yang sekarang, bahwa selama 17 gol dalam empat pertandingan dan tidak ada yang mengakui, hal itu akan menjadi gila untuk bertaruh melawan orang-orang Ancelotti.

Bolton (4-diamond-2): Jaaskelainen; Ricketts, Cahill, Knight, Samuel; Muamba (M Davies 65), Basham (Robinson h-t), Cohen, Lee (Gardner h-t); K Davies (c), Elmander.

Scorers 
Booked Robsinon 55
Sent Off Samuel 45

Chelsea (4-diamond-2): Cech; Ivanovic, Carvalho, Terry (c), Ferreira; Essien, Ballack, Lampard,Deco; Anelka, Drogba.

Scorers Lampard (pen) 41, Deco 60, Knight O.G. 81, Drogba 90
Booked Ferreira 78

You can watch the full 90 minutes of the game on Chelsea TV from 6pm on Sunday.

 CHELSEA

 MEDIA