Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, December 26, 2009

Renungan Akhir Tahun


Tak Terasa sudah di penghujung tahun dan hari ini saya meluangkan diri untuk bertanya kepada diri ini banyak hal:
sudahkah saya berbakti kepada orang tua?
sudahkah saya merasa bahagia dengan kehidupan saya saat ini?
sudahkah saya hidup dengan potensi maksimal diri saya?
sudahkah saya menemukan keberanian untuk bertindak walaupun hati diliputi keraguan dan ketakutan?
sudahkah saya menemukan jati diri saya sebagai mahluk yang unik dalam dunia ini?

Berbakti kepada Orang Tua?
==========================

Berbakti kepada orang tua terkadang hanya ucapan semata tetapi masih banyak dari kita belum 100% bisa melaksanakannya. Sering kali saya berada di dalam situasi berbeda pendapat dan beradu mulut dengan orang tua,  dilain kesempatan saya tidak menuruti perintah orang tua karena saya merasa sudah dewasa dan pengetahuan saya lebih banyak dari mereka. semoga di hari esok dan seterusnya saya akan lebih mentaati perintah dan petuah orang tua dan berbakti kepada mereka karena hari demi hari terus berlalu dan mereka semakin tua entah sampai kapan kami bisa bersama-sama seperti ini.

Saya berjanji mulai saat ini saya akan lebih menghargai mereka dan menjalin komunikasi dengan lebih baik dan berkualitas dan menaruh rasa hormat serta menjunjung mereka karena tanpa mereka maka saya tidak akan bisa seperti sekarang bahkan tidak akan pernah ada di muka bumi ini.


Berbahagia dengan kehidupan saat ini?
=====================================

Pada saat saya masih kecil hidup terasa sangat indah dan tidak ada beban yang menghimpit, lalu datang masa sekolah....sejak dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi kurang lebih saya menghabiskan kurang lebih 18 tahun untuk belajar dan mulai diperkenalkan dengan tugas dan tanggung jawab. Ada kalanya suka dan ada kalanya duka. setelah lulus saya mulai mencari pekerjaan bersama ribuan bahkan puluhan ribu orang yang lulus setiap tahunnya. Persaingan ketat dan ratusan interview saya jalani membuat saya menjadi lebih tertekan hingga akhirnya saya mendapatkan pekerjaan dengan gaji pas-pasan disebuah perusahaan besar. Saya sangat berbahagia karena sudah bisa mencari uang sndiri. tetapi kehidupan mulai memberikan tekanan untuk melihat berapa kuat saya bisa bertahan. Segala macam permasalahan baik dalam pekerjaan dan urusan pribadi datang silih berganti dan saya bisa melewatinya dengan baik tetapi tanpa disadari ada suatu hal kecil tetapi sangat  penting telah terkubur dalam hidup saya yaitu KECERIAAN. Perasaan itu terkubur semakin dalam dari hari ke hari bahkan saya merasa berdosa bisa merasa ceria seperti anak kecil dan saya akan berpikir apa yang terjadi bila saya bertingkah seperti ini? tentu mereka akan berpikir saya masih kekanak-kanakan, belum dewasa, dan lain sebagainya. di satu sisi saya menjadi orang yang normal menurut tolak ukur lingkungan tetapi di sisi lain saya mengubur KECERIAAN yang seharusnya menjadi HAK saya.

Hidup dengan potensi maksimal diri saya?
========================================

Bagaimana saya bisa hidup dengan potensi maksimal diri saya bisa saya masih mengikuti norma-norma yang ditekankan oleh perusahaan dan lingkungan saya, bahkan keceriaan yang seharusnya menjadi sahabat setia malah saya kubur  dalam-dalam? Melanggar norma-norma bukan berarti berbuat sesuatu yang merugikan diri saya dan orang lain atau  perbuatan-perbuatan tercela dan melanggar hukum lainnya, tetapi lebih dimaksudkan untuk berani tampil beda dan menjadi diri sendiri. contoh paling gampang...Berapa banyak dari kita berani berbicara di depan umum? tidaklah suara anda menjadi hilang? anda menjadi gelisah dan gemetaran bahkan seluruh tangan anda berkeringat? hal ini  karena kita semua terlalu peduli dengan apa kata orang dan apa yang orang pikirkan. Di tahun-tahun mendatang saya akan mencoba tantangan baru dan menggali potensi diri saya lebih banyak lagi, bagaimana dengan anda?

Keberanian untuk bertindak walaupun hati diliputi keraguan dan ketakutan?
=======================================================


walaupun saya belum meraih potensi hidup secara maksimal tetapi tahun ini saya sudah melewati tantangan untuk berbicara di depan umum. Gemetaran, gelisah dan panas dingin di depan podium sudah saya lalui dan ternyata tidaklah seburuk apa yang saya pikirkan sebelumnya. Setiap kali saya melangkah untuk memulai sesuatu yang baru  atau pergi ke tempat yang belum pernah saya datangi maka keraguan dan ketakutan selalu datang menghampiri.

Berapa banyak kesempatan yang saya sia-siakan karena ketakutan dan keraguan menghalangi langkah saya bahkan hingga  saat ini keraguan dan ketakutan akan selalu datang tidak peduli apa yang akan saya lakukan. Satu kalimat dari mentor saya Tony Robbins telah membuka pikiran saya dan memberikan keberanian untuk bertindak dan kali ini saya akan membagikan kalimat tersebut bagi rekan-rekan sekalian.

" Sebagian besar orang menghabiskan energi mereka sebanyak 80% untuk fokus kepada masalah dan 20% pada penyelesaian masalah, sebagian orang sukses malah berbuat sebaliknya, mereka hanya fokus 20% energi mereka pada permasalahan dan fokus sebanyak 80% pada penyelesaian masalah".

Baik permasalahan atau hal-hal lainnya sebaiknya kita semua lebih fokus pada sisi positif karena apa yang kita fokuskan biasanya lebih berkembang. apabila anda lebih fokus pada sisi negatif maka anda akan menarik lebih banyak hal-hal negatif kedalam hidup anda begitu juga sebaliknya bila anda lebih banyak fokus pada hal-hal yang positif  maka anda akan menarik begitu banyak hal-hal positif untuk datang dan masuk kedalam hidup anda.


sudahkah saya menemukan jati diri saya sebagai mahluk yang unik dalam dunia ini?
============================================================

Saya merupakan mahluk unik dan satu-satunya di dunia ini, tidak ada dua SAYA di muka bumi ini begitu juga dengan anda dan 6 milyar orang di muka bumi ini. semuanya unik dengan segenap kemampuan dan potensi diri masing-masing. tetapi terkadang saya selalu membandingkan diri saya dengan orang lain. sering kali saya membandingkan diri saya  dengan orang lain dan selalu melihat sisi baik orang lain dan membandingkan dengan kekurangan diri saya. ini tidak fair tetapi inilah yang ssering saya lakukan. mungkin pepatah yang mengatakan " rumput di pekarangan tetangga lebih hijau dari rumput pekarangan sendiri" ada betulnya. tetapi di akhir tahun ini saya menemukan sesuatu yang  sangat berharga. Saya menemukan bahwa selama ini saya telah salah dengan membandingkan diri saya dengan orang lain.

Saya pribadi merupakan orang yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangan yang saya miliki dan orang lain juga unik dengan segala kekurangan dan kelebihanya yang mereka miliki jadi bagaimana mungkin saya membandingan dua jenis keunikan yang sama sekali berbeda. Kemudian saya menemukan satu hal yang terbaik dalam melakukan  perbandingan yakni perbandingan dengan diri sendiri. itulah yang terbaik karena dengan membandingkan diri sendiri saya bisa mengukur pencapaian saya selama ini. Perbandingan yang saya lakukan adalah membandingkan pencapaian saya tahun ini dengan pencapaian tahun lalu. berapa banyak yang sudah saya capai tahun ini dibandingkan tahun lalu. apakah lebih banyak atau kurang dibandingkan tahun lalu. setelahitu saya akan menuliskan goal untuk tahun depan dengan demikian pada akhir tahun depan saya sudah memiliki bahan pembanding untuk membandingkan pencapaian tahun ini dengan tahun depan.


Penutup
=======

akhir kata, tulisan kali ini jauh dari sempurna dan lebih di tujukan kepada diri saya sendiri. tetapi saya ingin juga membagikan tulisan ini kepada semua orang agar lebih banyak orang yang mungkin bisa mendapatkan manfaat dari tulisan akhir tahun ini. Saya setulus-tulusnya mengucapkan terima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah
mendukung saya hingga saat ini, semoga di tahun yang baru kita semua bisa diberkati dan diberikan kehidupan yang lebih baik, kebahagian yang lebih banyak, KECERIAAN untuk menjadi diri sendiri dan rejeki yang berlimpah.


Salam sukses selalu


Official mail : Penggemar NLP (Richard Bandler)

0 comments:

Post a Comment